Kamis, 29 Januari 2009

media pembelajaran dalam olahraga

PENDAHULUAN

Media pembelajaran adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar. Bagaimana bentuk dan cakupan Media Pembelajaran? Bagaimana pula alur analisis penyusunan media pembelajaran? Media Pembelajaran memiliki peran yang strategis dalam proses pembelajaran. Di tangan seorang guru yang kompeten, Media Pembelajaran dapat berkembang menjadi sesuatu yang menarik dan memotivasi siswa untuk belajar;. Dengan kata lain, gurulah yang mampu mengelola bahan ajar menjadi sesuatu yang menarik dan memotivasi. Di satu pihak, sistem pendidikan yang berlaku juga menuntut seorang guru untuk mampu mengembangkan media pembelajaran dengan memanfaatkan beragam sumber yang ada untuk membantu siswa mencapai kompetensi yang telah ditetapkan. Dalam hal ini pengembangan media Pembelajaran sejalan dengan tuntutan untuk mengembangkan kurikulum dan silabus. Media pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai. Media pembelajaran yang dipilih untuk diajarkan oleh guru dan harus dipelajari siswa hendaknya berisikan materi atau bahan ajar yang benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar. Secara garis besar langkah-langkah pemilihan media pembelajaran meliputi :

a) Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar yang menjadi acuan atau rujukan pemilihan media pembelajaran.

b) Mengidentifikasi jenis-jenis materi bahan ajar.

c) Memilih media pembelajaran yang sesuai atau relevan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah teridentifikasi tadi.

d) Memilih sumber bahan media pembelajaran.


Tujuan

Penggunaan standing board jump pada saat pembelajaran melompat adalah untuk membantu siswa dalam mendapatkan daya ledak pada otot tungkai sehingga lompatan yang dilakukan hasilnya memuaskan, disamping itu juga dapat digunakan untuk memotivasi siswa agar tertantang dalam melakukan lompatan.


Manfaat

Manfaat yang dapat diambil dari media pembelajaran standing board jump ini adalah:

  1. Untuk para guru olahraga, media pembelajaran ini dapat digunakan untuk membantu menyampaikan materi terutama hal hal yang berkaitan dengan melompat serta kegunaan lainnya yaitu untuk melakukan instrument tes daya ledak otot tungkai pada level atas.
  2. Untuk para siswa, yaitu menumbuhkan motivasi dan rasa keingintahuan tentang melompat kemudian mencoba serta mengaplikasikan pada kegiatan olahraga terutama pada kegiatan melompat.
  3. Untuk para pemerhati olahraga, agar dapat digunakan sebagai alternative pengembangan progam pelatihan fisik

Diskripsi Media

Standing board jump disini adalah salah satu bentuk alat bantu yang dikembangkan sebagai media pembelajaran pada pelajaran olahraga. Standing berarti berdiri, board berarti papan dan jump berarti melompat. Jadi standing board jump adalah papan berdiri yang digunakan untuk melompat. Penggunaan standing board jump sendiri digunakan dalam materi pembelajaran melompat pada pelajaran olahraga. Dalam pemilihan media pembelajaran dengan menggunakan standing board jump ada 4 tahap yang dilalui yaitu:

a. Merencanakan pembelajaran dengan menggunakan standing board jump.

b. Merinci dan menyusun kombinasi pembelajaran dengan menggunakan standing board jump.

c. Menyusun bentuk kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.

d. Menghubungkan individu atau anak anak dengan media pembelajaran. (Bompa,1990)

Setelah melalui 4 tahap diatas, maka didapat media pembelajaran melompat dengan menggunakan standing board jump. Alat ini sedikit banyak membantu guru olahraga dalam menyelesaikan materi terutama melompat. Bagaimana teknik melakukan awalan saat melompat, bagaimana sikap tubuh saat melompat dan bagaimana posisi tubuh saat mendarat setelah melompat. Dengan alat ini siswa semakin tertantang dan termotivasi dalam melakukan lompatan dan diharapkan lompatan yang dilakukan siswa semakin baik dan hasilnya memuaskan

Media pembelajaran ini mempunyai beberapa fungsi diantaranya:

1. Media pembelajaran ini dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak. Media pembelajaran ini dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud adalah standing board jump

2. Media pembelajaran ini dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik tentang suatu pengajaran, khususnya pada materi pembelajaran melompat.

3. Media pembelajaran ini mampu menghasilkan keseragaman pengamatan

4. Media pembelajaran ini dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.

5. Media pembelajaran ini dapat membangkitkan keinginan dan minat baru.

6. Media pembelajaran ini dapat membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar dan mencoba.

7. Media pembelajaran ini mampu memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak

Melihat fungsi fungsi diatas kemudian guru olahraga mencoba membuat media pembelajaran standing board jump yang digunakan dalam pelajaran olahraga. Adapun model standing board jump adalah 3 buah pipa paralon / PVC masing masing berdiameter 6 Cm yang di sambung menjadi sebuah gawang kecil berukuran 25 X 100 Cm. dengan rincian tinggi pipa 25 Cm dan lebar pipa 100 Cm

Inti dari penggunaan media pembelajaran standing board jump pada saat pembelajaran melompat adalah membantu siswa untuk mendapatkan lompatan yang memuaskan, disamping itu standing board jump juga dapat digunakan untuk memotivasi siswa agar tertantang dalam melakukan lompatan. Dalam penggunaan standing board jump terdapat masing masing level yang bisa dilakukan oleh berbagai kalangan dan usia, mulai untuk level 1 yang digunakan untuk anak SD, level 2 yang digunakan untuk anak SMP, level 3 yang digunakan untuk anak SMA maupun level atas yang digunakan untuk kalangan atlit dalam rangka peningkatan daya ledak otot tungkai (Yudha, Maza. 2006.)

Pada saat memberikan contoh bagaimana cara melakukan gerakan kombinasi melompat disinilah peranan guru olahraga untuk mencontohkan bagaimana cara melompat menggunakan standing board jump. Standing board jump disini adalah salah satu bentuk alat pengembangan media pembelajaran pada pelajaran olahraga. Penggunaan standing board jump dalam materi pembelajaran melompat sedikit banyak membantu guru olahraga dalam menyelesaikan materi. Siswa semakin tertantang dalam melakukan lompatan dan diharapkan lompatan yang dilakukan siswa semakin baik dan sempurna serta tentu saja memperhatikan keselamatan siswa. Adapun langkah langkah dalam melakukan lompatan menggunakan standing board jump yaitu

a. Lakukanlah pemanasan / warming up. Melakukan pemanasan atau warming up sangatlah penting dalam memulai setiap aktivitas terutama pada aktivitas yang menuntut tubuh kita untuk selalu bergerak. Pemanasan sangat berguna bagi otot otot tubuh kita agar ketika melakukan lompatan, otot kita tidak mengalami kram atau cedera seperti hamstring dan tertarik otot paha depan.

b. Berdiri dengan sikap tubuh yang baik. Berdirilah didepan atau disamping standing board jump dengan posisi badan tegak, badan jangan terlalu kaku, buka kaki kira kira selebar bahu, usahakan kondisi tubuh serileks mugkin.

c. Lakukan awalan. Gunakan awalan sebelum melakukan lompatan agar otot tungkai mempunyai daya ledak yang digunakan untuk mengangkat kedua kaki melewati standing board jump.

d. Posisi melompat. Pada saat posisi tubuh berada di atas standing board jump usahakan kedua kaki terangkat sampai menyentuh dada sehingga badan dapat melewati alat tersebut tanpa menyentuhnya.

e. Pada saat mendarat tubuh jangan terlalu kaku, apabila terlalu kaku kaki akan merasa sakit akibat menahan beban tubuh saat mendarat ke tanah. Usahakan kondisi badan serileks mungkin. Usahakan melompat dengan frekuensi yang rendah dahulu apabila sudah mahir baru boleh melompat dengan frekuensi yang tinggi.

f. Lakukan pendinginan / cooling down. Apabila kita selesai melakukan kegiatan diatas jangan lupa untuk melakukan pendinginan / cooling down agar otot yang kaku atau masih dalam keadaan tertarik akibat kita melakukan gerakan tadi bisa kembali ke kondisi semula atau lemas lagi. Pendinginan juga berfungsi untuk mengurangi ketegangan yang ada di otot.

Penggunaan standing board jump khususnya pada anak sekolah dasar mempunyai tingkatan atau level yang berbeda pada pengunaannya dibandingkan dengan anak usia SMP, anak usia SMA maupun dengan atlit. Tidak mungkin tingkatan atau level anak usia SMP dipakai untuk anak usia SD ataupun sebaliknya tingkatan atau level anak usia SMA dipakai untuk anak usia SD, apabila itu terjadi maka akibat yang dirasakan sangat signifikan yaitu terjadi kesalahan yang berakibat kerusakan pada sistem otot pengguna. Oleh karena itu media pembelajaran ini akan bermanfaat apabila selama penggunaanya benar sesuai dengan petunjuk yang telah disesuaikan.

Penggunaan standing board jump juga harus disesuaikan dengan jenis kelamin, ini dimaksudkan agar ada perbedaan perlakuan antara laki laki dan perempuan karena tingkat kekuatan otot laki laki dan perempuan jelas berbeda

Daftar Pustaka

Dirjen DIKTI. 1996. Lompat Jauh, JAKARTA : Cv Rineka cipta

Dinata Marta. 2002. Kemampuan Dasar Fisik Atlit. SOLO : Cv Widyadharma

Yudha Maza. 2006. Beri Tenaga Hidup Anda Fitnes Fit Sepanjang Hari. JAKARTA: Penebar Swadaya.

Toruan dr Phaidon L, MM. 2007. Fat Loss Not Weight Loss Gemuk Tapi Ramping. JAKARTA: Transmedia Pustaka.

Sajoto M. 1988. Pembinaan kondifi fisik dalam olahraga. JAKARTA: Depdikbud Dirjen Dikti

Richard and Miller. 1978. Biomechanic of Sport. San Fransisco, AMERIKA

Lukman O.T. 2003. BIOMEKANIKA Penerapan hukum hukum dan prinsip prinsip mekanika dalam olahraga. SURABAYA : Unesa University Press

Bompa T. 1990. Physical for sport. San Fransisco, AMERIKA




1 komentar:

  1. Wynn casino opens in Las Vegas | JTM Hub
    Wynn 광주광역 출장마사지 Resorts and MGM Resorts hold joint ventures 진주 출장안마 since 2005, delivering high-quality, high-quality 대구광역 출장샵 casino and 스피드 바카라 resort experiences to Las 인천광역 출장샵 Vegas.

    BalasHapus